Monday, May 25, 2015

Creepy Pasta : Bay Window

Bay Window
(Jendela)

    Di suatu malam bersalju yang dingin, seorang gadis 16 tahun bernama Brittany Snow sendirian di rumah, menonton tv. Orang tuanya sedang pergi ke pesta makan malam di rumah teman mereka. Salju turun dengan deras sejak sore tapi Brittany merasa nyaman saat ia duduk di sofa di ruang santai, menghangatkan dirinya dengan selimut

    Hingga tengah malam tiba, Orang tua Brittany tak kunjung pulang ke rumah dan ia mulai gelisah. Brittany tak ingin menelpon mereka, karena takut mereka berpikir ia tak dapat menjaga dirinya sendiri

    Tv terletak di pojok ruangan, tepat bersebelahan dengan jendela teluk yang besar. Brittany sedang menonton salah satu film horor favoritnya yang berjudul ‘Prom Night’, namun tiba-tiba, dari sudut matanya, ia melihat sesuatu yang bergerak di Jendela

    Menembus kegelapan dan salju yang sedang turun, ia dapat menangkap dengan jelas sosok seorang pria, berjalan tepat menuju jendela. Saat sosok itu makin mendekat, ia mulai dapat melihat wajahnya dan itu membuatnya penuh dengan ketakutan

    Wajah pria itu penuh dengan bekas luka yang menyeramkan, matanya liar dan gila. Ia menyeringai dengan jahat kepada Brittanny. Ketakutan, Brittany mencoba bersembunyi dengan menarik selimut sampai menutupi kepalanya. Ia tak ingin bergerak sedikitpun

    Pelan-pelan Brittany mengintip dari balik selimut. Pria itu masih ada disana. Dia hanya berdiri disana, menatap langsung pada Brittany saat salju turun dengan deras dibelakangnya. Pria itu menarik sesuatu keluar dari mantelnya dan itu adalah pisau yang panjang

    Gemetaran, Brittany kembali menarik selimut hingga menutupi dirinya dan berharap pria gila itu berpikir bahwa itu hanyalah selimut yang di taruh di atas sofa. Ia kemudian bergerak perlahan, mencoba mengambil telpon genggam di sakunya. Ia memencet tombol dengan panik, dan mulai menghubungi 911. Ia menahan nafasnya saat menunggu jawaban

    Saat operator bertanya “Apa keluhan anda?”
Brittany mendekatkan telpon ke wajahnya dan berbisik
“Ada seorang pria berdiri di luar jendela rumahku. Ia memegang pisau. Tolong datang secepatnya”

    Ia duduk tanpa bergerak sedikitpun saat waktu terus berjalan. Dan akhirnya, ia mendengar suara sirine berbunyi di luar dan polisi mengetuk pintu depan

    Brittanypun keluar dari selimutnya dan bergegas membuka pintu depan, membiarkan dua polisi masuk. Mereka menjelaskan kepada Brittany bahwa mereka tidak melihat jejak atau tanda-tanda orang diluar rumahnya

“Dia ada disana” Kata Brittany sambil menunjuk ke arah jendela

“Itu tidak mungkin” Balas salah satu petugas wanita. “Tidak ada orang yang pernah berdiri diluar sana. Saljunya tidak berantakan sedikitpun. Jika benar ada seseorang diluar sana, mereka mungkin akan meninggalkan jejak kaki”

“Tapi ia benar-benar berdiri disana, ia menatapku!” Kata Brittany lagi “aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri”

“Kau tahu, matamu dapat mengecohmu” kata petugas pria yang satunya. “mungkin kau terlalu banyak menonton film horor”

    Para petugas itupun mulai berpaling meninggalkannya. Namun tiba-tiba, petugas wanita itu membeku dan berhenti melangkah. Ia kemudian menarik sofa yang tadinya diduduki oleh Brittany. Mulut & mata petugas itupun terbuka lebar karena shock, begitupun dengan Brittany dan petugas yang satunya. Mereka sangat terkejut

Pada karpet di belakang sofa terdapat jejak kaki yang basah dan sebuah pisau panjang


“Kau tidak melihat seorang pria di luar jendela nak” kata petugas wanita itu “Tapi kau melihat pantulannya. Ia berdiri tepat di belakangmu selama ini”

No comments:

Post a Comment